RESOURCE CENTER

Resource Center Pusat Rehabilitasi YAKKUM adalah pusat sumber informasi dan pembelajaran untuk membangun serta meningkatkan kapasitas terkait inklusi disabilitas dan kesehatan jiwa berbasis masyarakat baik secara internal maupun eksternal lembaga. Resource Center PRY hadir sebagai upaya untuk berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dalam berbagai sektor di Indonesia.

Di bawah naungan Pusat Rehabilitasi YAKKUM yang adalah lembaga Sosial (NGO) memiliki mandat untuk memberikan layanan yang holistik kepada orang dengan disabilitas dan telah memiliki pengalaman dan kemampuan dalam mendampingi orang dengan disabilitas lebih dari 40 tahun. Kami hadir sebagai solusi yang tepat atas semakin tingginya kesadaran akan pentingnya membangun masyarakat yang lebih inklusif di berbagai sektor pembangunan di Indonesia.

Materi dan metode pelatihan yang di desain menarik dan disesuaikan dengan kebutuhan dari target peserta pelatihan sehingga menjawab kebutuhan dari peserta pelatihan membuat kami dipercaya memberikan pelatihan di berbagai sektor pembangunan di Indonesia hingga saat ini seperti : sektor kesehatan (Rumah Sakit & Puskesmas), sektor Pendidikan (Sekolah & Universitas), Sektor Pariwisata (Hotel), sektor keagamaan (Gereja) dan juga sektor-sektor pembangunan lainnya sebagai bentuk kontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif.

Fakta bahwa saat ini masih banyak penyandang disabilitas yang masih menemui banyak hambatan terkait dengan pemenuhan hak, seperti aksesibilitas yang tidak layak, perundungan/stigma, serta terbatasnya pengetahuan terkait disabilitas. Oleh karena itu, kami menawarkan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) terkait dengan disabilitas di Instansi bapak/ibu untuk menjawab kebutuhan ini.

×

Modal Header


Png, Jpg, Jpeg, Gif
Docx, PDF, Zip
Png, Jpg, Jpeg, Gif

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium.

Berita / Cerita

Elin: Menepis Stigma, Merajut Harapan

Elin adalah seorang perempuan dengan disabilitas psikososial dari salah satu desa di Nusa Tenggara Timur. Setelah mengikuti berbagai pelatihan dan pendampingan, ia kini bekerja di sebuah salon kecantikan di Kota Tambolaka. Pekerjaan ini tidak hanya memberinya penghasilan dan harapan baru, tetapi juga membantu menghapus stigma bahwa penyandang disabilitas psikososial dapat berdaya dan berkontribusi dalam masyarakat.

Langkah Kecil Sobri, Harapan Besar yang Tak Pernah Patah

Di sebuah pesantren di sudut kota Bantul Yogyakarta, ada seorang remaja bernama Muhammad Mulham Sobri. Bagi teman-temannya, ia anak yang periang, penuh semangat, dan tak pernah absen mengikuti kegiatan apa pun. Tapi siapa sangka, di balik senyumnya yang hangat, Sobri menyimpan perjalanan hidup yang penuh tantangan sejak lahir. Sobri terlahir dengan kondisi kelainan pada kaki kirinya (congenital limb deficiency). Sejak kecil, ia harus menerima kenyataan bahwa ia berbeda. Saat anak-anak lain berlarian tanpa beban, Sobri kecil berjalan dengan kruk kayu buatan tangan sang Ayah, sebuah karya sederhana penuh cinta yang menemaninya berkeliling desa. Ketika usianya menginjak 9 tahun, segalanya mulai berubah. ALTSO (A Leg To Stand On) hadir dalam hidupnya dan memberikannya kaki palsu pertama yang benar-benar bisa ia gunakan. Sebelumnya, ia sempat mendapat kaki palsu konvensional saat masih TK, tapi ketakutan dan ketidaknyamanan membuatnya tak mampu memakainya. Kali ini berbeda. Kali ini, kaki palsu itu menjadi jembatan antara Sobri dan dunia yang lebih luas.

Stigma di Balik Senyum: Perjuangan Kader Lelaki di Tengah Label Sosial

Di masyarakat, kader biasanya merujuk pada seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang secara sukarela aktif membantu menjalankan program-program pemerintah atau organisasi di tingkat desa. Dalam pemberdayaan terhadap masyarakat, istilah "kader" sering sekali identik dengan label sosial perempuan. Masyarakat sering kali memandang perempuan sebagai sosok yang lebih lembut, penuh kasih, dan lebih cocok menjalankan peran sosial dalam organisasi. Hal ini menjadi stigma yang membatasi peran perempuan dalam organisasi hanya sebagai pelaksana tugas atau bahkan sebagai simbol kehadiran yang “lembut” dan “pendukung”. Padahal, peran kader dalam sebuah organisasi sangat luas dan bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin.

Panggilan Luhur Yustina Wardani untuk Melayani di Dunia Kesehatan Jiwa

"Saya harap para perempuan yang berjuang untuk kesehatan jiwa agar tetap bisa tersenyum, sabar, dan telaten selama mendampingi Orang dengan Disabilitas Psikososial (ODDP). Jangan takut untuk berbuat kebaikan dengan melakukan kegiatan positif. Tujuan kita mendampingi dan menolong ODDP adalah agar mereka menjadi lebih baik dan ini pasti banyak yang mendukung. Ini adalah motivasi untuk semua perempuan yang berjuang di isu kesehatan jiwa."€

Berita dan cerita lainnya
UNTUK UPDATE TERBARU SILAHKAN SIGN UP EMAIL ANDA